Jumat, 01 Juli 2016

Cahaya dan pengaruhnya terhadap aktifitas ikan

Cahaya dan pengaruhnya terhadap aktifitas ikan

Cahaya dan pengaruhnya terhadap aktifitas ikan
KM Berdikari 2 mancing malam dengan menggunakan lampu

Ketika kita memancing pada malam hari, penggunaan lampu sebagai sumber cahaya sangatlah penting agar mendapat hasil yang maksimal, cahaya lampu mampu menarik perhatian beberapa jenis ikan, sehingga tertarik untuk mendekat, hal ini tentunya akan mengundang ikan ikan predator lain untuk mangsa ikan ikan kecil atau cumi yang berada di sekeliling cahaya lampu tersebut.

Banyak sekali teori yang di kemukakan oleh para ahli mengenai cahaya dan pengaruhnya terhadap aktifitas ikan yang mungkin bisa menambah wawasan kita mengenai karakter ikan itu sendiri dalam merespon cahaya.

Menurut Brand (1964), Ikan memiliki respon terhadap cahaya (fototaxis) baik positif maupun negatif, cahaya mampu menarik perhatian ikan pada malam hari hal ini termasuk fototaxis positif yang dapat berubah ubah menurut pola hidup dan kedewasaan ikan itu sendiri.

Ikan tertarik oleh cahaya melalui indra pengelihatan dan di salurkan menuju otak (pineal region) yang di sebut phototaxis, dan salah satu jenis ikan yang termasuk dalam golongan phototaxis adalah ikan pelagis.

Kemampuan mata ikan menyesuaikan dengan intensitas cahaya sangat berbeda beda, ada ikan yang lebih menyenangi cahaya dengan intensitas rendah atau bahkan sebaliknya.

Pengaruh cahaya terhadap aktifitas ikan juga diikuti oleh beberapa faktor seperti pengaruh lingkungan dan aktifitas beberapa jenis ikan lainnya, dalam satu waktu. Secara umum sebagian jenis ikan pelagis akan naik kepermukaan pada waktu siang hari hingga sebelum matahari terbenam, ikan ini menyebar pada lapisan air dan berenang ke area yang lebih dalam setelah matahari terbenam.

Sedangkan untuk jenis ikan demersal setelah matahari terbit hingga siang hari akan menghabiskan waktu berada di dasar karang selanjutnya akan naik dan menyebar di lapisan air pada malam hari.

Selain mempengaruhi aktifitas ikan, cahaya juga mengambil peranan penting pada saat ikan melakukan pemijahan dan pada larva, jumlah cahaya yang tersedia sangat mempengaruhi kematangan ikan. Jumlah cahaya juga mempengaruhi daya hidup larva ikan secara tidak langsung, mungkin hal ini berpengaruh terhadap jumlah produksi organik yang di pengaruhi oleh ketersediaan jumlah cahaya itu sendiri.

Reedy (1993), cahaya juga mempengaruhi tingkah laku larva, penangkapan larva ikan palagis di temukan lebih banyak pada malam hari di banding siang hari.

Nikonorov (1975), bahwa tingkah laku ikan di bawah sumber cahaya lampu adalah tidak normal karena ikan tidak bisa meninggalkan sumber cahaya lampu, bahkan ada benerapa keganjilan, misalkan ada beberapa tingkah laku ikan yang terlihat mendekati sumber cahaya kemudian berenang berputar putar dan terkadang hingga lompat kepermukaan.

Usemahu dan Tomasila (2003) agar penangkapan ikan menggunakan cahaya lampu bisa maksimal di perlukan beberapa syarat antara lain

- Cahaya lampu mampu mengumpulkan ikan hingga jangkauan jarak yang jauh.

- Ikan ikan tersebut hendaknya bisa tertangkap.

- Setelah ikan terkumpul hendaklah ikan bisa berada di tempat tersebut dalam waktu yang lama.

- Setelah ikan terkumpul pada sumber cahaya, hendaklah ikan tidak melarikan diri atau menyebar (berserakan).

Ben Yami, M (1976),  cahaya bulan dalam light fishing memberikan pengaruh kurang bagus (negativ), karena saat kita menggunakan lampu, cahaya bulan membuat ikan menjadi enggan, bahkan tidak lagi tertarik pada cahaya lampu kita. Hal ini disebabkan karena penerangan cahaya lampu berkurang oleh adanya cahaya bulan.

Laevastu dan Hela (1970), dengan diketahui sifat fototaxis pada beberapa jenis ikan, maka biasanya penangkapan ikan akan lebih efektif di lakukan sebelum tengah malam, hal ini disebabkan adanya panjang dan pendeknya sel – sel kerucut retina mata ikan.

Beberapa jenis ikan yang mudah tertarik dan terangsang oleh cahaya antara lain ikan ikan tongkol, ikan lemuru, ikan layang, ikan kembung, ikan terbang, cumi dan berberapa jenis ikan lainnya.

Ikan pelagis hanya berkumpul pada suatu titik cahaya selama 1 hingga 2 jam setelah itu ikan akan menyebar menjauhi cahaya. Hal ini disebabkan karena ikan ikan ini sudah kenyang memangsa ikan yang lebih kecil di sekitar sumber cahaya, atau juga adanya pemangsa (predator) yang berputar putar mengililingi cahaya lampu serta berlompatan ke permukaan air.
   
Subani (1972) pada saat bulan purnama tingkat keberhasilan penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya lampu biasanya akan sangat rendah. Hal ini karena cahaya terbagi rata dan menyebar, padahal penangkapan ikan dengan lampu diperlukan keadaan gelap guna menarik ikan ikan menuju sumber cahaya.

Nomaru dan Yamazaki (1977), dengan menggunakan penerang lampu untuk memikat ikan maka nelayan akan lebih mudah mendapatkan gerombolan ikan, hasil tangkapanpun akan meningkat tentunya, dan mampu menghemat waktu dan sebagainya.

Ayodhyoa (1985), peristiwa berkumpulnya ikan di bawah cahaya dapat di bedakan sebagai berikut:

Peristiwa langsung :
Ikan ikan tersebut memang tertarik langsung oleh cahaya kemudian berkumpul (phototaxis positif)

Peristiwa tak langsung ;
Karena adanya cahaya menyebabkan plankton dan ikan ikan kecil berkumpul lalu ikan target tangkapan mendekat dan berkumpul dengan tujuan mencari makan berupa ikan ikan kecil tersebut.

Dragesund (1985), kadang kadang ikan menunjukan gerakan vertical ke atas dengan cepat menuju cahaya, yang tiba tiba di nyalakan kemudian ikan ikan tersebut akan bubar atau turun ke bawah pada jarak tertentu.


Berikut ini beberapa teori mengenai respon penglihatan ikan terhadap perbedaan warna (optical stimuli)

Fiqrin (2011), Ikan sebagaimana jenis hewan lainnya memiliki kemampuan melihat pada waktu siang hari yang berkekuatan penerangan beberapa ribu luk hingga pada keadaan hampir gelap sekalipun. Struktur retina mata ikan berisi reseptor dan indera penglihatan sangat bervariasi untuk jenis ikan yang berbeda

Fiswan (2011), Cahaya merupakan salah satu faktor yang di perlukan dalam proses fotosintesis, dan cahaya dengan segala aspek yang di kandungnya seperti intensitas dan panjang gelombang akan mempengaruhi secara langsung  maupun tidak langsung terhadap pergerakan atau tingkah laku ikan

Demikian beberapa teori mengenai cahaya dan pengaruhnya terhadap ikan yang saya ambil dari http://aldriyanus.blogspot.co.id dan beberapa sumber lainnya, yang sedikit banyak bisa kita ambil beberapa kesimpulan bahwa:

Penggunaan cahaya ketika mancing pada malam hari sangat penting untuk menarik perhatian plankton, ikan ikan kecil atau cumi, yang otomatis akan mengundang ikan ikan predator, sehingga bisa terkonsentrasi pada satu titik lokasi yang kita jadikan sebagai tempat mancing, selain itu untuk memancing dengan target target ikan tertentu pemilihan lure yang memiliki warna dan kemampuan memantulkan cahaya yang kuat seperti warna GID atau silver crhom, akan menarik perhatian beberapa jenis ikan terutama yang lebih menyukai cahaya dengan intensitas tinggi seperti : big eye travelly, dogtooth tuna, oil fish, mata bongsang dan beberapa jenis ikan lainnya, begitu juga penggunaan lure yang memiliki warna dengan kemampuan memantulkan cahaya rendah akan lebih menarik perhatian beberapa jenis ikan terutama yang menyukai cahaya dengan intensitas rendah, hal ini sesuai dengan teori mengenai respon ikan terhadap perbedaan warna.

Sebagai catatan, warna lure seperti pada metal jig, sebenarnya mengikuti warna dari ikan ikan yang menjadi makanan predator di habitatnya, seperti warna GID yang meniru dari warna GID pada kepala cumi, warna silver crhom yang mengikuti warna warna ikan yang memiliki sisik mengkilap seperti bandeng dan lain lain, tapi penggunaan warna lure yang berlebihan seperti GID yang terlalu terang atau hologram yang terlalu mengkilap malah akan membuat ikan takut atau kurang menarik, karena logikanya cahaya GID pada cumi tidak seterang cahaya GID pada lure, begitu juga warna mengkilap dari sisik ikan tidak seterang warna silver crhom pada hologram, biasanya beberapa produsen lure akan menambahkan cat clear dengan warna warna candy. Akan tetapi terkadang ada juga kejadian dimana ikan menyambar lure karena tertarik  atau juga terusik dengan melihat adanya sesuatu yang aneh  di habitanya.

Jadi teori ini tidak 100% benar, karena masih banyak sekali faktor lain yang berpengaruh, seperti kejernihan air, salinitas air dan sebagainya, tapi paling tidak dengan memahami beberapa hal yang berhubungan dengan pemilihan warna lure akan menumbuhkan sugesti yang kuat saat kita mancing, karena dengan sugesti yang kuat kita akan lebih yakin dengan lure yang kita gunakan, dengan begitu kita bisa lebih semangat dan akan terus mencoba memainkan lure sampai kita berhasil mendapat sambaran ikan, karena sugesti juga memiliki peranan di dalam keberhasilan mancing.


Udah gitu aja semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar