Rabu, 17 Februari 2016

Gudang DOGTOOTH di PANGALASEANG SULTENG

Gudang DOGTOOTH di PANGALASEANG SULTENG

Gudang dogtooth pangalaseang
Dogtooth pangalaseang

Pangalesan 13 September 2015 saya bersama group mancing dari Jakarta Infinity, mencoba salah satu spot mancing kebanggaan club mancing Samson FC dari kota Palu Sulawesi Tengah, yang terkenal dengan gudang Dogtooth tuna Pangalaseang.

Tepat jam 7.00 wita kami tiba di bandara Palu, setelah menempuh penerbangan 3 jam dari jakarta, ini merupakan trip perdana saya merasakan mancing di Palu, kami langsung di jemput oleh beberapa teman dari Samson FC yang salah satunya ketua dari Samson FC yaitu Muhamad Taufik dan Om papi Samson.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pangalaseang kami singgah sejenak di rumah Mohamad Taufik untuk beristirahat dan makan pagi, setelah saling berkenalan dan ngobrol sejenak perjalanan kami lanjutkan menuju Pangalaseang, kurang lebih harus kami tempuh sekitar 5 jam perjalanan darat dari kota Palu, di sepanjang perjalanan kami menikmati pemandangan yang begitu luar biasa hampir di pinggir jalan banyak warung kecil yang menjual berbagai makanan khas Palu dan tak ketinggalan para pedagang batu khas Palu yaitu batu sojol yang konon memiliki kekuatan supra natural.

Tiba di dermaga Pangalasean, kami sudah di tunggu kapal mancing dengan berukuran lumayan besar nyaman untuk mancing sekitar 10 orang, setelah louding barang dan peralatan pancing, kami segera meluncur menuju spot yang dari report sebelumnya banyak di huni ikan monster dogtooth, rekor dogtooth di Palu saat ini di pegang oleh Andy Widjaja dari klub Insane FC dengan ukuran 93 kg, rekor yang cukup luar biasa, selama perjalanan kami menyiapkan tackle untuk casting jig dan untuk jigging, dan bercerita mengenai pengalaman pengalaman kami selama memancing di berbagai tempat.

Gudang dogtooth pangalaseang
Rekor dogtooth terbesar oleh Andy Widjaja IFC jakarta

Tiba di spot pertama kapten segera memerintahkan crew kapal menurunkan jangkar, setelah tepat di titik spot saya dan rombongan segera menurunkan umpan metal jig untuk cast jig dan jigging, arus sangat kuat saat ini, hingga kami terpaksa harus mengunakan metal jig  berukuran besar, untuk casjig 150 gr lebih sedang untuk jigging sekitar 300 sampai 400 gr.

Hampir satu jam kami meretrive umpan belum juga ada ikan yang menyambar, kemudian saya beralih menggunakan teknik jigging,  setelah beberapa kali retrive metal jig saya di sambar ikan, tarikan ikan ini begitu kuat karena ikan di bantu oleh kuatnya arus, kemudian saya sentak untuk memastikan hook up dengan sempurna, setelah fight beberapa saat, ikan berhasil saya taklukan, seekor GT berukuran sedang, saya pun berfikir di manapun tempat ikan GT selalu mengikuti, tapi saya cukup bersyukur meskipun ikan ini bukan menjadi target saya.

Gudang dogtooth pangalaseang
GT pertamaku di Palu

Tak beberapa lama berselang joran Edi Poernomo juga mendapat sambaran, Ikan menukik tajam kebawah hingga jorannya melengkung, fight terlihat begitu seru dogtooth berukuran sedang pun berhasil landed, ikan mulai franzy teman teman pun semakin bersemangat memainkan umpan, kini kami  bergantian mendapat strike, dan beberapa ekor dogtooth dengan size 6 hingga 10 kg mendominasi perolehan kami malam ini, saat fajar tiba kami memutuskan kembali ke darat untuk beristirahat di penginapan yang sudah di sediakan.


Pangalasean malam kedua


Tepat jam 3 sore kami kembali ke kapal untuk melanjutkan trip malam ke dua, jarak menuju spot sekitar 1 jam perjalanan, di tengah perjalanan angin bertiup cukup kuat, arah arus pun berlawanan, sehingga sangat menyulitkan kapal berjangkar, gelombang pun semakin besar, kapten memutuskan mencari tempat berlindung di pinggir pulau terdekat, setelah cuaca membaik sekitar jam 12 malam kami kembali menuju spot yang sudah di rencanakan, tiba di spot kami langsung mancing dengan teknik cast jig dan jigging, ikan benar benar franzy kali ini, hampir semua rekan kami jignya di sambar ikan, tapi anehnya setelah fight beberapa saat selalu putus di leader bahkan di tali kevlar atau PE, tak satupun ikan berhasil landed, membuat saya semakin penasaran, mulai leader saya naikan lb nya sampai saya pasang seling/ neklin antara leader dan metal jig, tapi percuma saja tetap putus, hingga saya kehabisan akal, metal jig pun sudah banyak sekali yang dibawa ikan,

Dari sudut belakang kapal om Jamal Samson terlihat lagi fight dengan ikan, tiba tiba terdengar teriakan " kamfreeeeet" ternyata dia juga bernasib sama leadernya putus di gigit ikan, sambil terheran heran om Jamal bergumam biasanya tidak pernah seperti ini.

Dengan di hantui rasa penasaran saya kembali mencoba cast jig, umpan saya kembali dimakan ikan "strike" joran dengan cepat saya pompa dengan harapan ikan bisa landed, kira kira sudah mendekati permukaan air joran saya terasa menjadi sangat ringan, siaaaal putus lagi pikir saya, begitu kecewanya saya ternyata dogtooth yang saya dapat tinggal kepalanya saja, badannya entah di sambar monster lain yang pasti jauh lebih besar, kejadian ini juga di alami oleh beberapa angler lain salah satunya om Jamal Samson yang strike dogtooth tinggal kepala nya saja.

Gudang dogtooth pangalaseang
Kepala Dogtooth yang di sambar Monster

Hingga pagi tak satupun dogtooth bisa kami naikan padahal puluhan metal jig sudah kami relakan, mungkin di bawah air ada ratusan Hiu yang menyambar dogtooth yang terkena pancing.

Pagi hari kami kembali ke dermaga Pangalaseang untuk beristirahat, karena kebiasaan para pemancing di sini hanya mancing pada malam hari, di tengah perjalanan pulang rombongan kami mampir di karang cetek untuk memancing ikan karang untuk sekedar di masak, Aldo yang iseng cast jig  di belakang kapal jignya di sambar ikan, hingga lompat ke permukaan kami berfikir itu sejenis ikan layaran atau marlin besar, kami tidak bisa memastikan karena kejadiannya begitu cepat, fight pun terjadi begitu seru antara Aldo pemancing yang baru berusia 17 thn melawan ikan yang terlihat cukup besar, pertarungan memakan waktu cukup lama karena menggunakan piranti ringan maguro enternal light pe 3, satu jam berlalu dua jam berlalu ikan tetap tidak mau menyerah dan terus berlari, hingga kapten kapal harus membantu mengejar kemanapun ikan berlari, kini sudah 3 jam pertarungan belum juga selesai, Aldo pun masih mampu bertahan tanpa mau di ganti untuk terus bertarung melawan ikan, setelah hampir 4 jam ikan mulai naik kepermukaan, yang membuat kami begitu kecewa, karena ternyata ikan parimanta cukup besar yang menyambar metal jig Aldo, dengan perasaan kecewa akhirnya terpaksa leader kami potong ketika ikan sudah naik di permukaan, lengkap sudah derita kami hari ini.
Gudang dogtooth pangalaseang
Aldo 4 jam bertarung dengan parimanta


Pangalasean malam ke tiga


Seperti hari sebelumnya kami kembali berangkat dari dermaga jam 3 sore, kali ini di temani om Muhamad Taufik yang tidak ikut pada malam sebelumnya, cuaca hari ini begitu cerah angin sepoi sepoi membuat kami yakin trip malam ini akan sukses, tiba di spot sekitar jam 6 sore, kami langsung mencoba mancing dengan teknik jigging dan casjig ada sebagian mencoba memakai umpan tongkol dengan teknik koncer, sekitar satu jam joran om Anugrah melengkung di tarik ikan "Strikeeeee" teriaknya, kali ini om Anugrah Samson bertarung dengan hati hati, kami semua cukup was was takut kejadian seperti sebelumnya, setelah fight beberapa saat ikan berhasil landed, seekor dogtooth berukuran besar, yang menjadi koleksi pertama kami, kemudian di ikuti mas Bayu Anugrah angler dari batam terlihat sedang fight dengan ikan dari depan kapal, ikan pun di buat menyerah di tangannya seekor dogtooth dengan ukuran lumayan, Pangalaseang betul betul gudangnya ikan dogtooth tuna,

Dari belakang kapal Bonang dan Edi poernomo terlihat sedang berlomba adu cepat mengalahkan ikan, begitu juga om Taufik yang tak mau kalah, malam ini benar benar begitu luar biasa, kini giliran saya dan om Papi Samson yang strike dari depan kapal dengan ukuran dogtooth yang hampir sama, tiba tiba terdengar suara gaduh di belakang kapal ternyata joran Aldo patah di tarik ikan, pertarungan terlihat begitu seru, karena ikan terus melawan, meski hanya tinggal satu ring guide yang tersisa Aldo terus memompa joran hingga akhirnya ikan menyerah dan berhasil di taklukan, inilah dogtooth terbesar yang kami dapat malam ini,

Gudang dogtooth pangalaseang
Aldo dengan tangkapannya

Om Edy Haryono yang masih setia menggunakan umpan tongkol dengan teknik koncer sudah berhasil menaikan beberapa ekor dogtooth begitu juga Yoga yang memiliki stamina dan fisik cukup bagus bertarung terus dengan dogtooth hingga pagi menjelang.

Gudang dogtooth pangalaseang
Edy Haryono setelah berhasil menaklukan dogtooth

Pengalaman yang cukup berharga bagi kami meskipun ukuran target belum kami dapat, karena trip di saat cuaca kurang bersahabat dan berada di spot dimana terdapat monster monster yang merampas ikan ikan yang menyambar metal jig kami, hanya satu yang ada di pikiran kami saat ini, kapan kami bisa kembali merasakan sensasi dogtooth Pangalasean yang begitu ganas, dan begitu luar biasa.

Gudang dogtooth pangalaseang
Sebagian hasil mancing di Pangalasean

Terima kasih buat Samson FC telah menyajikan spot spot terbaik di Pangalasean Palu Sulawesi Tengah, dengan pelayanan yang begitu luar biasa, salam strikeeeee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar