Jogja identik dengan surf fishing dan rock fishing

Mancing surf fishing (pasiran) adalah salah satu teknik mancing yang dilakukan di spot-spot pantai berpasir, dengan cara melempar umpan dari pinggir pantai sejauh mungkin agar bisa mendarat di lokasi tempat jatuhnya umpan tersebut.

Joran untuk mancing pasiran

Mancing surf fishing ( pasiran) memiliki sensasi tersendiri, apalagi jika saat memancing dari pinggir pantai, kita bisa sekalian menikmati pemandangan laut, dan berenang di pinggir pantai berpasir, atau mendirikan tenda-tenda layaknya camping untuk refreshing.

Sensasi seperti itu juga dirasakan jika kita mancing dengan teknik rock fishing yang terkenal sebagai mancing extrem dan sangat memacu adrenalin (baca juga landbase popping).

Mancing dari tepi pantai

Mancing surf fishing sangat banyak peminatnya apalagi di daerah Jogja. Sebab, rata-rata sepanjang garis pantai banyak terdapat spot untuk mancing dengan teknik pasiran yang berupa pantai dengan sebagian kontur dasarnya berpasir yang dalam dan keberadaan pantai dengan bukit bukit tebing karang yang pas untuk teknik rock fishing.

Itulah sebabnya pemancing Jogja identik dengan surf fishing dan rock fishing atau lebih dikenal dengan teknik mancing dari atas tebing.

Spot rock fishing jogja

Selain dari faktor geografisnya, sebagian wilayah pantai di Jogja memang tidak memiliki dermaga yang besar untuk tempat bersandar kapal mancing. Selain itu, di sana terkenal pula ombaknya yang ganas dan angin kencang sehingga jarang sekali pemancing pemancing Jogja terlihat mancing di tengah menggunakan kapal (ngampul), 

Sedangkan nelayan lokal kebanyakan memakai perahu katir atau jukung untuk menerobos ombak saat akan melaut dan saat mendarat ke pantai.

Ada juga beberapa pancinger  yang sering ngampul (mancing menggunakan kapal) baik dengan teknik trolling, dasaran atau menggunakan teknik lain di perairan Jogja. Namun itu harus dilakukan dengan benar-benar memperhitungkan situasi dan kondisi ombak mengingat perubahan ombak di pantai selatan sangat cepat terjadi, kadang saat tenang tiba-tiba ombak berubah menjadi besar dan ganas,

Hasil mancing rock fishing

Biasanya saat memancing menggunakan perahu berlayar dari pantai Gesing, pantai Baron , pantai Drini atau pantai Sadeng karena di pantai tersebut banyak terdapat drop off yang dalam, dari jarak yang hanya berapa puluh meter dari pinggir pantai, dan di kanan kiri pantai terdapat gunung karang yang meredam ombak besar.

Jika perahu berangkat dari daerah pantai berpasir, ombak selalu datang susul menyusul tak beraturan , sehingga akan sangat berbahaya jika salah perhitungan saat menerobos barisan ombak.

Itulah sedikit gambaran tentang spot mancing dan para pemancing dark di daerah Jogjakarta.

Jenis ikan yang menjadi target pasiran ;

Target ikan dengan teknik pasiran antara lain ikan Giant Travelly, Queen fish (talang talang) bojor atau rejung dan jenis ikan karang lainnya.

Ikan hasil mancing pasiran

Peralatan dan penentuan spot

Joran :

Joran Surf telescopic maupun joran sambung tiga, dengan panjang antara 3,90 meter sampai 4,50 meter, sama halnya dengan peralatan rockfishing, yang membedakan hanya kelenturan piranti tersebut, supaya saat melempar umpan bisa memperoleh jarak lempar yang maksimal.

Hasil mancing pasiran malam hari

Reel ;

Reel yang di gunakan juga minimun 4000 sampai dengan 8000, tergantung selera angler masing masing, biasanya reel spinning yang di desain khusus dengan model spool panjang dan dangkal agar saat line/senar saat keluar dari spool tidak banyak gesekan yang mempengaruhi jarak lempar,

Line/senar : 

Kebanyakan pemancing pasiran memakai monoline sesuai lbs yang di inginkan, agar timah tidak cepat bergeser ke kiri atau ke kanan karena terbawa arus yang istilah pancinger jogja di sebut "mblendher"

Sedangkan penggunaan PE atau brainded sah sah saja untuk memperoleh jarak lempar yang jauh, karena keunggulannya berdiameter lebih tipis.

Shock leader untuk rangkaian :

Shock leader untuk mancing pasiran sebaiknya menggunakan fluoro carbon karena lebih kuat dan cenderung lebih samar saat berada dalam air, pemakain leader untuk pasiran tidak perlu terlalu besar karena rata rata spotnya di dominasi oleh pasir jadi sangat kecil kemungkinan tergesek karang, hal ini berbeda dengan mancing rock fishing atau karangan.

Memasang umpan udang dan membuat pemberat dari batu

Umpan :

Umpan untuk pasiran bisa memakai udang tambak , undur - undur maupun cacing lur atau nyale, cacing laut, irisan daging gurita, atau kepiting dan lain lain.

Mancing pasiran dengan umpan udang

Rangkaian ;

1. Rangkaian pancing standar yang oleh pemancing Jogja dikenal dengan istilah rangkaian engkel, yaitu rangkaian yang posisi pemberat berada diantara senar utama dan leader, sedangkan panjang  leader dari  pemberat ke kail antara 1 sampai 2 meter, agar umpan bisa melayang saat pemberat berada di dasar air.

Rangkaian engkel untuk pasiran

2. Rangkaian semacam kotrekan atau yanv terdiri dari beberapa kail , rangkaian ini oleh pemancing Jogja dikenal dengan nama rentengan karena  terdiri dari dua kail atau lebih, rangkaian ini biasanya di pakai jika di spot banyak di huni ikan ikan kecil

Rangkaian rentengan

Spot teknik pasiran ( surf fishing)

Biasanya pemancing Jogja ketika tiba di spot tidak langsung memancing , tetapi harus menentukan spot dengan melihat arah arus yang deras atau tenang, meskipun itu di laut arus bisa seperti sungai ketika banjir, pemancing surf fishing harus paham dan mengetahui adanya daerah palung (lebeng) dan plataran (daerah dengan kedalaman standar dan rata)

Kalau daerah palung / lebeng biasanya spot itu dalam akan tampak berbeda bila di amati dari pantai, dengan melihat  pecahnya gelombang laut.

Di daerah lebeng biasanya menjadi tempat ikan ikan besar mencari makan, karena lebeng itu terdapat irigasi laut atau di Jogja biasa disebut kalenan yang merupakan daerah dalam dengan panjang 10 - 50 meter dari bibir pantai menuju ketengah laut ...

lebeng yang di kenal oleh pemancing Jogja sebagai daerah yang berbahya yang mengetahui keadaan itu hanya pemancing , karena sudah sering muncul berita di TV kalau pantai Parangtritis  dan sebagainya di daerah Jogja kerap  menelan korban 2 sampai dengan 9 orang terseret arus.

(Kontributor Eko Wee)