Rabu, 26 Oktober 2016

Mancing sidat di daerah Jogja

Memancing sidat di daerah Jogja

Memancing sidat di daerah Jogja
Ikan sidat

Ikan sidat atau dengan nama lain lumbon (sidat kecil), sidat(remaja), pelus( sidat besar), moa, uling dll, banyak ditemukan di daerah rawa atau parit di sungai yang bermuara langsung ke laut. Atau di daerah yang memiliki perairan mangrove yang merupakan habitat ikan sidat sebelum menjadi dewasa dan siap kembali bermigrasi ke laut dalam untuk memijah. Di Indonesia ikan sidat banyak ditemukan di daerah Sumatera Mentawai, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Bantul, Sleman, Jogja, Cilacap, dan beberapa daerah lain. Mancing sidat tergolong unik dari teknik mancing dan alat yang digunakan sehingga banyak komunitas komunitas mancing yang khusus memburu ikan sidat karena sensasinya dan keunikannya.

Memancing sidat di daerah Jogja
Ikan sidat remaja hasil mancing

Sidat merupakan kelompok ikan dengan ciri fisik menyerupai Ular. Ordo Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 family, 110 genera, dan 400 spesies. Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar. 

2 jenis sidat yang sering dijumpai pemancing antara lain :

1 . sidat kebo (sebutan pemancing Jogja) dengan ciri warna putih ke abu - abuan.

2 . Sidat kembang/ macan (sebutan pemancing Jogja) dengan ciri khas warna kulit berbatik/berpola garis-garis.

Perbedaan ikan sidat dengan belut :

Belut memiliki bentuk kepala biasa dengan warna kulit coklat ke hitam - hitaman sedangkan sidat di kepala terdapat sirip yang menyerupai daun telinga, sehingga beberapa orang menganggapnya sebagai telinga. Perbedaan bentuk fisik dari keduanya jelas terdapat perbedaan jika disandingkan.

Ikan sidat mengalami beberapa fase selama pertumbuhan hingga dewasa, yang dalam setiap fasenya diikuti proses migrasi, dimana ikan sidat dewasa memijah dan bertelur di laut berkedalaman 200-1.000 meter, begitu menetas sidat kecil akan mencari muara sungai dan setelah agak dewasa serta mampu berenang melawan arus, sidat kecil akan segera berpindah ke arah hulu sungai. Sedangkan induk sidat akan mati setelah bertelur.

Sidat memiliki kemampuan menentukan jenis kelamin dan mengalami fase perubahan warna sesuai kondisi lingkungan. Sebelum berwarna keperakan di saat dewasa, sidat melalui fase transparan (ketika memasuki perairan tawar) dan berubah menjadi kuning. Dan berdiam di sungai danau atau muara.

Memancing sidat di daerah Jogja
Warna sidat kuning yang biasanya terpancing


Cara mancing sidat

Memancing sidat di daerah Jogja
 Pak Semir 47 th asal Cokrokusuman jetis II  Yogyakarta penggila mancing sidat

Mancing ikan sidat hampir tidak jauh berbeda dengan mancing ikan di sungai, telaga, waduk atau muara, mulai dari teknik atau jenis umpan yang digunakan. Hanya saja ada beberapa perbedaan mendasar mulai dari pemilihan spot, waktu memancing dan peralatan yang digunakan.

Ikan sidat lebih suka  memilih tempat-tempat yang banyak terdapat lubuk (bagian penggalan sungai yang terdalam) yang pada bagian yang dangkal terdapat lubang yang tidak beraturan, dengan kondisi aliran air tidak mengalir secara normal. lubang lubang tersebut biasanya menjadi rumah sidat yang terkadang ditandai dengan adanya binatang seperti katak, kadal dan sebagainya disekitar lubang.

Pada umumnya mancing ikan sidat banyak dilakukan pada sore hingga menjelang fajar, karena ikan sidat lebih agresif mencari makan pada malam hari. Kecuali jika memancing sidat di sungai bisa dilakukan pada siang hari.

Peralatan mancing ikan sidat

- Joran dan reel

Peralatan yang digunakan sangat sederhana hampir sama dengan peralatan mancing di sungai pada umumnya, hanya perbedaanya joran yang digunakan untuk memancing ikan sidat lebih kaku berbahan fiber, dengan panjang 1.4 m hingga 1.6 m, jarang sekali menggunakan joran berbahan carbon. Biasanya para pemancing sidat di daerah Jogja menggunakan joran fiber hasil handmade yang pada gagang joran terbuat dari kayu pilihan dengan berbagai macam ukiran.

Untuk gulungan senar biasanya menggunakan potongan pipa atau dari kayu (bentrong), pemancing sidat di daerah Jogja  jarang menggunakan reel bukan karena tidak mampu membeli tapi disitulah unik dan seninya mancing ikan sidat, pemancing sidat kebanyakan lebih nyaman dan terbiasa menggunakan gulungan senar dari pipa atau kayu hingga sekarang.
Joran dan reel handmade untuk mancing sidat

Memancing sidat di daerah Jogja
Piranti handmade reel dari pipa dan rangkaian mancing sidat

- Senar

Senar yang biasa dipakai memancing sidat ukuran 30 mm sampai 60 mm bisa menggunakan ukuran lebih besar lagi jika target sidat berukuran besar seperti pelus.

- Hook/kail

Hook atau mata kail biasanya ukuran no 5 sampai no 10 tergantung selera pemancing atau disesuaikan dengan targetnya.


- Umpan

Umpan yang digunakan biasanya  cacing untel (cacing besar warna hitam), kepiting, katak kecil (percil), ulat / larva pohon kelapa (uret), daging atau usus ayam yang sudah tidak segar. Ada juga pernah menggunakan umpan burung pipit/emprit untuk mancing sidat besar (pelus), dan terbukti efektif.

- Rangkaian mancing sidat

Rangkaian mancing sidat tidak berbeda dengan rangkaian yang digunakan untuk rock fishing atau mancing jeblug. Dengan menggunakan timah bolong yang cukup terdiri 1 kumis panjang 15 - 40 cm dengan satu kail contoh pada gambar dibawah ini. Jika sidat yang menjadi target berukuran besar sebaiknya menggunakan neklin.

Gambar rangkaian mancing sidat

Ketika memancing sidat pada malam hari, sebaiknya jangan menyalakan lampu / baterai saat berada dispot, hal ini menjadi pantangan tersendiri, bahkan menyalakan rokok saja harus sembunyi - sembunyi, karena percikan korek akan sangat terang hingga menerangi air disekitar lokasi, hal ini dikarenakan ikan sidat sangat sensitif dengan cahaya bahkan akan kabur atau tidak mau keluar mencari makan sama sekali jika terdapat cahaya yang mengenai air dilokasi spot tersebut. Baterai senter hanya digunakan menerangi jalan ketika menuju spot.

Untuk mengidentifikasi adanya sambaran, para pemancing sidat biasanya menggunakan klinthingan (bel) kecil, yang dikaitkan pada ujung joran, sehingga ketika sidat menyambar umpan klintingan ini berperan sebagai sinyal pada kondisi gelap, atau bisa juga menggunakan starlite (fospor) namun jika pemancing sidat menggunakan 2 hingga 5 set joran pemakaian starlit kurang efektif digunakan, karena klintingan akan jauh lebih mudah untuk mengetahui joran yang mana yang mendapat sambaran.


Mancing ikan sidat di sungai, bisa dilakukan pada siang hari, dimana kita bisa mencari lubang lubang sebagai tempat persembunyian sidat dan menempatkan umpan tepat didepan lubang tersebut menggunakan joran. Tetapi jika pada kondisi air sangat keruh sebaiknya mencari lokasi dilubuk sungai karena pada kondisi seperti ini ikan sidat akan keluar dari persembunyiannya.

Perangkat keselamatan ketika memancing sidat pada malam hari.

- lampu penerangan 

Lampu berguna untuk menerangi jalan ketika menuju spot pada malam hari, jika akan memasang umpan atau membuat rangkaian yang membutuhkan lampu, sebaiknya mencari tempat yang agak jauh dari lokasi mancing.

- Sepatu Boot

Sepatu boot akan sangat melindungi kita dari gangguan binatang binatang berbisa dan benda - benda tajam ketika berada disemak semak dan tempat lain yang jarang dikunjungi orang.

- Obat obatan

Jangan lupa membawa obat anti nyamuk betadin dll sebagai pertolongan pertama jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Dan selalu utamakan keselamatan.

Untuk saat ini memancing sidat memang sedikit sulit tidak seperti dulu, seperti di daerah Jogja keberadaan ikan sidat sendiri sudah semakin langka, karena semakin banyaknya pemancing pemancing sidat yang hampir tiap saat berburu ikan ini. Tapi ikan sidat saat ini sudah mulai dibudidayakan, baik melalui penangkaran hingga pembiakan benih, setelah dilakukan penelitian dari dinas perikanan dan instansi lainnya karena nilai Gizi dan nilai jualnya yang cukup tinggi.

Sekian semoga bermanfaat.

Kontributor : Apri GT Holic (fb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar