PE sering putus saat saat strike?
Line/senar/kenur merupakan salah satu komponen penting dalam memancing,
Line/senar sendiri terdiri dari dua jenis antara lain monofilament dan multifilament yang sama sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing.
Monofilament adalah Senar dengan serabut (filament) tunggal, dan terbuat dari bahan dasar nylon, sedangkan Multifilament adalah Senar yang memiliki banyak serabut, permukaan senar jenis ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon.
Salah satu kelebihan senar Multifilament yaitu berdiameter lebih kecil di banding Monofilament dengan kekuatan yang sama, semakin kecil diameter line dengan kekuatan yang besar akan menjadi pilihan utama bagi pemancing, karena nilai plus line dengan diameter kecil akan menghasilkan lemparan lebih jauh saat kita casting maupun popping, dan sangat sedikit menerima tekanan arus air ketika berada di dalam air ketika kita memancing dengan teknik vertical jigging ataupun dasaran, selain itu line berukuran kecil juga akan bisa lebih banyak mengisi kapasitas spoll di reel, terutama untuk memancing di spot yang cukup dalam atau memancing dengan target ikan perenang cepat dan memiliki tenaga kuat seperti marlin atau yellowfin tuna.
Lalu bagaimana jika PE sering putus saat strike?, bahkan ketika fight dengan ikan yang berukuran di bawah kapasitas kemampuan PE atau line yang kita pakai yang bukan karena gigitan ikan.
Meskipun dalam hal ini kita sudah melakukan setting drag secara benar melalui cara di timbang, baik 25% atau di bawah 30% dari kekuatan PE yang harusnya masih berada pada batas aman untuk putus (line break).
Banyak hal yang menyebabkan line atau PE kita mengalami hal semacam ini, meskipun ada beberapa pendapat mengatakan line putus yang bukan karena gigitan ikan, adalah murni kesalahan pemancing, saya sendiri sangat setuju dengan pendapat ini, yang bukan berarti saya tidak pernah melakukan kesalahan, bahkan sangat sering mengalami putus.
Salah satu faktor penyebabnya adalah twist, ya twist atau line kita melintir akibat tidak memakai swivel /swivel tidak bekerja dengan baik, bisa juga karena action metal jig yang cenderung terus berputar seperti spoon saat di retrive dengan cepat, atau karena pada pemakain reel spinning saat line di gulung ke spool dengan beban tertentu melintir.
Hal ini sempat saya amati ketika line saya tiba tiba putus saat fight dengan dogtooth di Alor baru baru ini, padahal drag sudah saya setting, dan pada kondisi normal line saya tarik dengan hentakan kuat dari spool reel dengan drag yang sama tidak putus dan aman aman saja, setelah saya coba lagi menggunakan metal jig dengan action berbeda, dan fight dengan ikan beberapa kali tidak mengalami putus dan berhasil landed,
Dari kesimpulan saya, mungkin metal jig yang saya pakai sebelumnya memiliki action memutar saat di retrive cepat ketika cast jig sehingga menyebabkan twist ( PE melintir), hal ini menyebabkan kondisi ketegangan line tidak rata dan hanya sebagian serabut pada PE yang menahan beban akibat mlintir, sehingga kekuatan pada PE berkurang hampir 50% sehingga terjadi land break / putus.
Baru baru ini salah satu produsen alat pancing Indonesia yaitu Relix Nusantara telah berhasil melakukan penelitian dengan cara melakukan tes pada beberapa PE, baik pada keadaan normal atau mengalami twist(melintir), dan hasilnya pada keadaan twist kekuatan PE akan berkurang 20% bahkan 50% dari kekuatan PE, (baca tabloid mancing mania edisi bulan april - mei 2016), ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena merupakan kali pertamanya melakukan penelitian pada kasus seperti ini.
Berikut ini tabel hasil tes yang di lakukan oleh mancing mania dan Relix Nusantara :
Disinilah pentingnya penggunaan swivel serta pemilihan swivel yang tepat ketika mancing, selain itu pemilihan metal jig ketika menggunakan teknik speed jig juga perlu di perhatikan (baca memilih metal jig dan cara mengetahui actionnya), pada pemakaian reel spinning tingkat terjadinya twist ( melintir) juga sangat tinggi, kita bisa lihat saat menggulung line ketika mancing dasar, rangkaian kumis sering kali melintir saat naik hingga permukaan, inilah salah satu kelemahan reel spinning di banding BC ataupun over head.
Berikut salah satu tanggapan dan solusi mengenai PE yang mengalami twisted menurut sobat Tufik Tan (FB) :
Melintir (Twist) sepertinya tidak bisa terhindarkan baik popping, speed jig , slow jig ataupun cast jig atau teknik lainya.
Berangkat dari pengalaman, sering teman saya tidak melepas leader setelah pulang trip dan dibiarkan untuk trip selanjutnya.
Saya perhatikan bahwa PE di dekat leader biasanya sudah dalam kondisi twisted. Saya selalu membuang leader dan minimal 5 meter PE setiap pagi (jika trip >1 malam).
Dan tidak pernah mengami PE putus karena selalu menerapkan load and balancing. PE sangat rentan untuk rusak strukturnya / berbulu jadi harus dicermati dan setiap pulang trip PE akan saya release ke reel lain dengan perlahan sembari di pegang perlahan, cukup sepanjang PE yg terpakai saja, jika sudah "berbulu" sebaiknya dibuang / diganti.
(Taufik Tan FB).
Ketika ada luka atau karatan pada bibir spool, menyebabkan bibir spool reel tidak rata cenderung tajam pada posisi luka akibat karat, pada saat line keluar dari spool dengan cepat dan dengan beban tertentu ketika fight dengan ikan, line akan bergesekan dengan bekas luka pada spool reel sehingga kekuatan PE akan otomatis berkurang karena ada sebagian serabut dari PE tersebut yang putus.
Sama halnya ketika line kita tergesek karang atau lambung kapal, meskipun terkadang tidak serta merta putus tapi luka pada line/PE akan menyebabkan kekuatannya otomatis berkurang dan akan beresiko line break meskipun pada kondisi setting drag di kisaran 25% pada batas breaking strenght PE.
Dan jika terjadi line break karena hal hal semacam ini juga merupakan kesalahan kita, karena tidak melakukan pengecekan kondisi line/PE ketika akan memancing.
Jadi mempersiapkan segala sesuatunya ketika kita mancing menjadi hal yang harus di perhatikan ketika kita benar benar ingin merasakan sensasi dari mancing itu sendiri.
Kita semua tahu salah satu kelemahan PE adalah tidak tahan dengan hentakan, oleh karena itu di perlukan leader yang salah satu fungsinya sebagai peredam daya kejut ketika PE menerima beban drag dari ikan ketika menyambar umpan, terutama saat kita popping dengan menggunakan joran dengan lbs cukup besar yang cenderung lebih kaku, lengkungan joran juga akan sangat sedikit sekali membantu meredam hentakan yang diterima oleh PE, dalam durasi waktu yang cukup cepat, hal ini leaderlah yang melakukan tugas penuh meredam hentakan tersebut, ketika leader yang kita gunakan terlalu pendek maka akan bekerja kurang maksimal, sehingga PE bisa meleduk (putus) ketika di tarik ikan dengan kecepatan tinggi.
Selain dari beberapa faktor diatas masih ada beberapa faktor lain yang mungkin berhubungan langsung dengan kualitas PE yang kita gunakan atau mungkin karena faktor lain yang akan terus kita amati.
Sekian semoga bermanfaat, salam strike.....
Monofilament adalah Senar dengan serabut (filament) tunggal, dan terbuat dari bahan dasar nylon, sedangkan Multifilament adalah Senar yang memiliki banyak serabut, permukaan senar jenis ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon.
Salah satu kelebihan senar Multifilament yaitu berdiameter lebih kecil di banding Monofilament dengan kekuatan yang sama, semakin kecil diameter line dengan kekuatan yang besar akan menjadi pilihan utama bagi pemancing, karena nilai plus line dengan diameter kecil akan menghasilkan lemparan lebih jauh saat kita casting maupun popping, dan sangat sedikit menerima tekanan arus air ketika berada di dalam air ketika kita memancing dengan teknik vertical jigging ataupun dasaran, selain itu line berukuran kecil juga akan bisa lebih banyak mengisi kapasitas spoll di reel, terutama untuk memancing di spot yang cukup dalam atau memancing dengan target ikan perenang cepat dan memiliki tenaga kuat seperti marlin atau yellowfin tuna.
Lalu bagaimana jika PE sering putus saat strike?, bahkan ketika fight dengan ikan yang berukuran di bawah kapasitas kemampuan PE atau line yang kita pakai yang bukan karena gigitan ikan.
Meskipun dalam hal ini kita sudah melakukan setting drag secara benar melalui cara di timbang, baik 25% atau di bawah 30% dari kekuatan PE yang harusnya masih berada pada batas aman untuk putus (line break).
Banyak hal yang menyebabkan line atau PE kita mengalami hal semacam ini, meskipun ada beberapa pendapat mengatakan line putus yang bukan karena gigitan ikan, adalah murni kesalahan pemancing, saya sendiri sangat setuju dengan pendapat ini, yang bukan berarti saya tidak pernah melakukan kesalahan, bahkan sangat sering mengalami putus.
Twist (mlintir)
Salah satu faktor penyebabnya adalah twist, ya twist atau line kita melintir akibat tidak memakai swivel /swivel tidak bekerja dengan baik, bisa juga karena action metal jig yang cenderung terus berputar seperti spoon saat di retrive dengan cepat, atau karena pada pemakain reel spinning saat line di gulung ke spool dengan beban tertentu melintir.
Hal ini sempat saya amati ketika line saya tiba tiba putus saat fight dengan dogtooth di Alor baru baru ini, padahal drag sudah saya setting, dan pada kondisi normal line saya tarik dengan hentakan kuat dari spool reel dengan drag yang sama tidak putus dan aman aman saja, setelah saya coba lagi menggunakan metal jig dengan action berbeda, dan fight dengan ikan beberapa kali tidak mengalami putus dan berhasil landed,
Dari kesimpulan saya, mungkin metal jig yang saya pakai sebelumnya memiliki action memutar saat di retrive cepat ketika cast jig sehingga menyebabkan twist ( PE melintir), hal ini menyebabkan kondisi ketegangan line tidak rata dan hanya sebagian serabut pada PE yang menahan beban akibat mlintir, sehingga kekuatan pada PE berkurang hampir 50% sehingga terjadi land break / putus.
Baru baru ini salah satu produsen alat pancing Indonesia yaitu Relix Nusantara telah berhasil melakukan penelitian dengan cara melakukan tes pada beberapa PE, baik pada keadaan normal atau mengalami twist(melintir), dan hasilnya pada keadaan twist kekuatan PE akan berkurang 20% bahkan 50% dari kekuatan PE, (baca tabloid mancing mania edisi bulan april - mei 2016), ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena merupakan kali pertamanya melakukan penelitian pada kasus seperti ini.
Berikut ini tabel hasil tes yang di lakukan oleh mancing mania dan Relix Nusantara :
Hasil pengujian PE dengan Twist (gamb dok mancing mania edisi april 2016) |
Tingkat twist(mlintir) pada PE (gamb dok mancing mania edisi april 2016) Video test kekuatan PE dengan Twist |
Disinilah pentingnya penggunaan swivel serta pemilihan swivel yang tepat ketika mancing, selain itu pemilihan metal jig ketika menggunakan teknik speed jig juga perlu di perhatikan (baca memilih metal jig dan cara mengetahui actionnya), pada pemakaian reel spinning tingkat terjadinya twist ( melintir) juga sangat tinggi, kita bisa lihat saat menggulung line ketika mancing dasar, rangkaian kumis sering kali melintir saat naik hingga permukaan, inilah salah satu kelemahan reel spinning di banding BC ataupun over head.
Berikut salah satu tanggapan dan solusi mengenai PE yang mengalami twisted menurut sobat Tufik Tan (FB) :
Melintir (Twist) sepertinya tidak bisa terhindarkan baik popping, speed jig , slow jig ataupun cast jig atau teknik lainya.
Berangkat dari pengalaman, sering teman saya tidak melepas leader setelah pulang trip dan dibiarkan untuk trip selanjutnya.
Saya perhatikan bahwa PE di dekat leader biasanya sudah dalam kondisi twisted. Saya selalu membuang leader dan minimal 5 meter PE setiap pagi (jika trip >1 malam).
Dan tidak pernah mengami PE putus karena selalu menerapkan load and balancing. PE sangat rentan untuk rusak strukturnya / berbulu jadi harus dicermati dan setiap pulang trip PE akan saya release ke reel lain dengan perlahan sembari di pegang perlahan, cukup sepanjang PE yg terpakai saja, jika sudah "berbulu" sebaiknya dibuang / diganti.
(Taufik Tan FB).
Luka pada spool reel
Saat kita sering melakukan trip mancing salt water (mancing di laut) terkadang tidak cukup hanya mencuci reel setelah selesai memancing, karena line yang kita pakai akan menyimpan kandungan garam yang tak akan hilang hanya sekedar di cuci, ketika durasi mancing kita berselang cukup lama, maka sebaiknya line/PE kita keluarkan dari spool reel, sehingga spool reel tidak mengalami karat sehingga luka, akibat kandungan garam yang tersisa pada line/PE.Korosi pada spool reel (gamb dari google) |
Sama halnya ketika line kita tergesek karang atau lambung kapal, meskipun terkadang tidak serta merta putus tapi luka pada line/PE akan menyebabkan kekuatannya otomatis berkurang dan akan beresiko line break meskipun pada kondisi setting drag di kisaran 25% pada batas breaking strenght PE.
Dan jika terjadi line break karena hal hal semacam ini juga merupakan kesalahan kita, karena tidak melakukan pengecekan kondisi line/PE ketika akan memancing.
Jadi mempersiapkan segala sesuatunya ketika kita mancing menjadi hal yang harus di perhatikan ketika kita benar benar ingin merasakan sensasi dari mancing itu sendiri.
Leader terlalu pendek
Kita semua tahu salah satu kelemahan PE adalah tidak tahan dengan hentakan, oleh karena itu di perlukan leader yang salah satu fungsinya sebagai peredam daya kejut ketika PE menerima beban drag dari ikan ketika menyambar umpan, terutama saat kita popping dengan menggunakan joran dengan lbs cukup besar yang cenderung lebih kaku, lengkungan joran juga akan sangat sedikit sekali membantu meredam hentakan yang diterima oleh PE, dalam durasi waktu yang cukup cepat, hal ini leaderlah yang melakukan tugas penuh meredam hentakan tersebut, ketika leader yang kita gunakan terlalu pendek maka akan bekerja kurang maksimal, sehingga PE bisa meleduk (putus) ketika di tarik ikan dengan kecepatan tinggi.Selain dari beberapa faktor diatas masih ada beberapa faktor lain yang mungkin berhubungan langsung dengan kualitas PE yang kita gunakan atau mungkin karena faktor lain yang akan terus kita amati.
Sekian semoga bermanfaat, salam strike.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar