Mancing Galatama merupakan salah satu lomba yang sering diadakan dipemancingan pemancingan baik untuk target ikan mas , lele maupun bawal. Banyak mania mancing yang benar benar menggilai lomba mancing ini karena mungkin dari hadiahnya memang benar benar luar biasa untuk ukuran lomba mancing dikolam. Sehingga banyak pemancing pemancing galatama menyerbu artikel artikel baik yang berhubungan cara meracik umpan ampuh hingga artikel teknik mancing galatama sendiri.
Pada pertemuan kali ini saya akan membahas mengenai senar terbaik untuk mancing galatama yang baru baru ini direalease oleh salah satu produsen lokal alat pancing Indonesia yaitu Relix Nusantara.
Relix galatama 127 prototype dengan lbs kecil
Relix Nusantara mas Galatama 127 merupakan senar pertama didunia yang dibuat dari formula pencampuran antara Nylon dan Fluoro carbon. Senar ini mempunyai index gravitas 1.27gr/cm3 lebih berat dari senar nylon (1.14 gr/cm3). Perpaduan dari fluro carbon dan Nylon menghasilkan menghasilkan senar yang mudah tenggelam, permukaan yang licin, berdaya tahan gesek tinggi dan benar benar tidak mudah keriting dengan kemampuan elongasi 23% lebih responsif dibanding senar senar nylon pada umumnya yang memiliki elongasi 25%. Dengan semua karakter yang ada, Senar Mas Galatama 127 sangat cocok untuk mancing galatama karena bisa memberikan kesempatan tingkat strike yang lebih tinggi dibandingkan senar nylon. Karena kecepatan tenggelam dan lebih tahan gesek sehingga akan membatu pemancing untuk mendapatkan ikan terbanyak.
Hasil tes kekuatan dan elongasi (melar) senar galatama 127 3lb
Berikut ini video dah gambar hasil uji kemampuan senar mas galatama 127 di labs :
Tes senar Galatama 127 7lbs diberibeban 3kg dengan simpul AG knot
Tes kekuatan knot senar galatama 127 7lb direndam dalam air kolam
Tes simpul galatama 127 direndam selama 1 jam dalam air kolam
Hasil tes kekutaannya senar galatama 127 dengan knot kekuatan 99% tidak mengalami drop
Report tes senar galatama 127 Relix Nusantara untuk digunakan sebagai mainline direel dan di joran tegek
Tes senar galatama 127 7 lbs di spool reel untuk mainline
Senar galatama 127 strike patin
Senar galatama 127 3lbs untuk senar utama di joran tegek
Dari hasil video tes senar galatama 127 keluaran Relix Nusantara bisa menjadi solusi mancing bagi pecinta mancing galatama. Bagi sobat yang ingin mencoba kemampuan senar Relix Galatama 127 silahkan mencari di toko2 pancing terdekat di kota anda selamat mencoba.
Trip Kaipang FC gosong pasir Sea Mount Reef 19 nov 2016
Sea Mount Reef adalah sebuah gunung karang ditengah laut yang biasanya banyak dihuni ikan berbagai jenis mulai ikan kecil hingga ikan berukuran besar. Gunung karang di wilayah lampung yang cukup terkenal sebagai salah satu destinasi wisata mancing yaitu SMR lampung. Sebenarnya banyak sekali spot mancing disekitar SMR Lampung antara lain Gosong Pasir, Gosong Signal, Gosong Sendal, Ujung kulon, dan Krakatau. Bahkan untuk saat sekarang jika kondisi cuaca dan arus memungkinkan spot Gosong pasirlah yang menjadi tujuan utama bagi kapal kapal mancing dari Lampung. Kedalaman spotnyapun bervariasi mulai dari 40 meter - 200 meter, dengan target ikan Ruby Snapper, Amber jack, Dogtooth Tuna, Giant Travelly, Mata Bongsang, Oil Fish, Tenggiri, Salem, Kakap Merah, Wakung Sawo dan lain sebagainya.
Teknik slow pitch jigging di gosong pasir
Untuk menuju spot di SMR atau Gosong Pasir kita bisa menggunakan jasa kapal mancing dari Lampung selatan yang bersandar di PPI Lempasing, diantaranya KM Berdikari 8, KM Berdikari 9, KM Agung Kusuma, KM Singa Laut, dan KM Green Sea. Semua kapal mancing tersebut sudah dilengkapi berbagai Perangkat keselamatan seperti life craft, life jacket, radio komunikasi dan beberapa perangkat keselamatan lainnya. Untuk harga sewanyapun bervariasi mulai dari 16 juta hingga 20 juta untuk trip 3 hari 2 malam.
Kapal mancing tujuan SMR dan gosong pasir
Selain dari Lampung kita bisa juga menggunakan jasa penyewaan kapal dari Pantai Carita antara lain KM Camar SMR labuan, KM Jagat, KM medalion, KM Harvest atau KM Fajar Dini. Teknik mancing di spot SMR Lampung dan sekitarnya
Mancing diseputar SMR dan gosong pasir bisa menggunakan beberapa teknik antara lain jigging, cast jig , casting, popping, koncer, atau dasaran, untuk piranti jigging kita bisa menggunakan tackle set jigging antara pe 4-6 dengan metal jig mulai 150gr- 300gr, untuk tackle set cast jig antara PE 1 -3 atau PE 2 - 4 tergantung kenyamanan masing - masing, dengan menggunakan metal jig mulai 60gr- 150gr tergantung kecepatan arus atau bisa juga menggunakan spoon 50 gr keatas. Untuk teknik mancing dasaran bisa menggunakan piranti PE 4 - 6 dengan menggunakan rangkaian 60lb - 80 lb.
Selain jigging atau dasaran kita bisa menerapkan teknik popping atau casting sepanjang pinggiran pulau mulai legundi hingga pulau terakhir sebelum sampai gosong pasir, bisa juga kita menggunakan teknik popping saat di spot gosong pasir yang kedalamannya 40 - 60 meter seperti di spot gosong DF yang terkenal banyak sekali spesies giant travelly yang sering bouling mengejar ikan salem yang naik kepermukaan.
Popping di gosong pasir
Kalau berangkat melalui anyer kita bisa mencoba popping disekitaran Krakatau atau di Ujung Kulon yang terkenal banyak GT besarnya. Kemudian bisa langsung mencoba spot di panaitan yang terkenal dengan spot ruby snapper dan giant gruper (kerapu).
Jigging di gosong pasir
Spot mancing di SMR lampung selalu memberi kejutan meskipun hampir setiap minggu ada saja yang berangkat memancing mulai dari 3 bahkan hingga 5 kapal tapi sering kali ikan ikan berukuran besar masih bisa didapatkan.
Ruby snapper panaitan
Bagi sobat mancing penggila jigging atau cast jig rasanya belum lengkap kalau belum mencoba mancing di Sea Mount Reef Lampung.
Mancing dengan teknik ultra light akhir akhir ini banyak sekali digandrungi oleh pemancing Nusantara baik fresh water maupun salt water. Lalu apa sensasi dari bermain ultra light itu sendiri? Tentunya kepuasan karena kita bisa merasakan sensasi memancing ikan dengan piranti kecil.
Mancing dengan Ultra light bukanlah hal yang baru yang sebenarnya sudah banyak dikenal oleh pemancing pemancing manca negara, tapi di Indonesia baru baru ini benar benar menjadi trend apalagi dengan banyaknya spot spot yang bisa diaplikasikan untuk teknik Ultra light mulai dari rawa, sungai, tepi pantai, bahkan dikarang dangkal menggunakan perahu.
Spesifikasi ukuran yang bisa dijadikan dasar acuan untuk pengelompokan Ultra light sendiri yaitu 2 - 6 lb baca mengenal ultra light fishing.
Penggunaan tackle 2 -6lb bagi pemula tentunya bukanlah hal yang mudah, dimana penggunaan senar/pe dengan lb kecil akan memiliki tantangan tersendiri baik saat melakukan cast atau fight dengan ikan, butuh balancing tackle dan ketelitian dalam pemilihan piranti untuk Ultra light, dimana terkadang poudage joran atau lbs senar sebenarnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera.
Hal ini tentunya akan beresiko bagi pemain UL sendiri karena harus menghadapi dua kemungkinan senar putus atau joran patah jika salah dalam menentukan piranti yang tepat. Begitu juga Pemilihan model dan ukuran reel juga tak kalah pentingnya karena berhubungan langsung dengan drag dan usia senar itu sendiri.
Pemilihan joran untuk ultra light sebaiknya memiliki poudage tidak lebih dari 2 - 6 lb baik slow tapper moderat ataupun fast tapper. Hal ini berkaitan langsung dengan kemampuan daya redam joran itu sendiri sehingga senar aman ketika terjadi hentakan baik saat cast maupun ketika ditarik ikan, mengingat senar yang digunakan dengan lb kecil. Sedangkan power rating masing masing joran berbeda dari setiap manufaktur, karena memang belum ada standar industri untuk power rating joran. Sehingga bisa jadi Joran merek A dengan klasifikasi power ratingnya berbeda dengan joran merek B. Cara paling tepat yaitu dengan melihat rating line (senar) dan weight (untuk lure) yang tertera pada joran tersebut. Adapun cara mudah melihat power rating joran yaitu dengan melakukan setting drag. Dimana saat senar diberikan beban tarikan tidak melebihi 30 persen kekuatan senar (6lb) joran mampu meredam dengan cukup baik hingga mencapai lengkungan 45 derajat. Jika ternyata joran dengan diberikan beban di 30 persen (maksimal) dari kekuatan senar (6 lb) hanya mencapai kelengkungan kurang dari 45 derajat bahkan sedikit sekali maka senar akan sangat beresiko putus saat terjadi hentakan karena daya redam joran kurang mampu maksimal. Hal ini tentunya juga akan beresiko sering putus senar (PE) saat melempar lure.
Tes daya redam joran
Senar
Senar untuk ultra light 6 lbs
Senar merupakan elemen vital ketika kita memancing. Dimana senar ukuran kecil (senar PE pada khususnya) akan sangat rentan dengan berbagai masalah yang timbul ketika kita memancing, seperti plintiran, gesekan, dll yang tingkat ketahanannya tentunya berbeda dengan PE yang memiliki lbs besar. Sehingga mulai dari mengikat simpul menentukan jenis dan panjang leader benar benar butuh perhatian lebih. Sering kali PE putus waktu kita melakukan simpul hal ini ada beberapa fakta mengenai senar PE :
Senar mlintir setelah pemakaian
- Senar PE ukuran kecil akan jauh lebih tajam dibanding yang berdiameter besar. Sehingga saat menarik senar ketika mengikat simpul, terjadi gesekan antar sisi senar yang menumpuk sehingga terjadi luka dan rawan putus. Begitu juga jika ukuran leader yang digunakan terlalu kecil terkadang bisa juga terpotong oleh PE setelah disimpul.
- Senar PE setelah disimpul akan mengalami drop meskipun tidak putus di simpul (dari hasil uji tes menggunakan mesin tes) hal ini juga disampaikan oleh paulus pemilik website paulus just fishing setelah disimpul bisa mendapatkan kekuatan PE hingga 80 persen adalah suatu keberuntungan.
- Diameter PE dan ukuran lb sebenarnya juga belum ada standaritas antara masing masing manifaktur sama halnya dengan pabrikan joran, contoh PE pabrikan Amerika dengan pabrikan jepang tentu sangat berbeda, terutama untuk penomoran (GOU) yang berhubungan langsung dengan kekuatan dan diameter, sebagian besar PE keluaran Amerika penulisan lb nya jauh dibawah kekuatan sebenarnya dengan diameter yang sedikit agak besar dibanding PE Jepang dengan lb yang sama. Karena hal ini disesuaikan dengan cara mancing di Amerika sendiri yang jarang sekali menggunakan leader. Sehingga jika PE keluaran perusahaan Amerika kita gunakan ketika salah dalam setelan drag akan beresiko joran patah apalagi jika reel yang kita gunakan melebihi spesifikasi yang ideal. baca cara setting drag.
Reel
Penggunanan reel ukuran kecil antara 500 -1000 dengan senar berdiameter sangat kecil juga harus memerlukan perhatian khusus terutama sambungan kawat bail arm ke line roller, seperti bail arm pada gambar dibawah ini untuk pemakaian senar kecil jika senar tidak mulus masuk ke line roller akan beresiko tersangkut dan putus.
Bail arm dengan model terpisah
Berbeda dengan model bail arm seperti gambar dibawah ini yang akan jauh lebih aman ketika senar masuk dengan mulus ke line roller.
Bail arm dengan model tunggal
- Drag reel
Standart maksimal untuk pabrikan reel terkemuka misalkan shimano stradict dilengkapi drag hingga maksimal 3 kg untuk kelas 1000 artinya untuk pemakaian senar dengan standart GOU jepang bisa kita gunakan hingga maksimal senar PE 1 dengan contoh hitungan drag PE 1 dengan kekuatan misal 20 lbs maka 20 X 30 persen = 6 lbs : 2.2 = 2.7 kg. Jadi untuk penggunaan senar dibawah 6 lbs harus hati hati dalam menentukan ukuran drag agar senar tidak putus.
Untuk masalah yang lain tinggal tergantung budget dan kenyamanan masing masing pemancing.
Leader/ shocker
Leader fluro dengan kemampuan elongasi hingga 30 persen
Untuk senar PE berukuran kecil terutama yang mengacu pada GOU (penomoran) jepang penggunaan leader/shocker akan sangat vital selain untuk menahan gesekan juga sebagai peredam hentakan, dimana leader fluro yang memiliki daya elongasi (melar) yang lebih tinggi akan bisa menjadi pilihan. Selain itu leader dengan tingkat elongasi lebih tinggi dibanding leader fluro pada umumnya bisa mengurangi resiko plintiran pada spinning reel dengan cara mengurangi panjang leader tetapi tetap memiliki kemampuan daya redam yang sama contohnya :
Leader Fluro carbon pada umumnya dengan elongasi 25% akan memiliki elongasi 25 cm hingga terjadi putus saat ditarik sedangkan leader dengan elongasi 30% seperti sea guar atau max fluro dengan panjang 83 cm akan memiliki elongasi ( melar) 24.9 cm, artinya leader dengan elongasi 30% yang diperpendek 17% tetap mendapatkan kemampuan redam yang sama dengan kemampuan fluro carbon biasa.
Lure
Lure untuk Ultra light
Banyak sekali jenis jenis lure yang sekarang beredar dipasaran dengan berbagi model dan berat berbeda-beda, semua benar benar untuk memanjakan pemancing, berat lure sendiri akan berpengaruh langsung dengan jarak lemparan dan retrive. Lure yang terlalu berat atau terlalu ringan akan membuat kita kurang nyaman dalam memancing baik saat lempar maupun retrive. Bahkan sering kejadian saat casting lure tidak mulus terjadi hentakan hingga senar meleduk bahkan ada yang hingga mengalami joran patah.
Berat lure bisa menjadi patokan jenis piranti yang digunakan dan disesuaikan dengan jenis target ikan. Misalkan lure dengan berat 4 gram kita bisa memilih piranti untuk Ultra light 2 -6 lb atau masuk ke light 4 - 8 lb hal ini bisa disesuaikan dengan ukuran ikan ikan yang berada di spot tertentu. Sehingga saat kita figh dengan ikan akan benar2 merasa yakin jika ternyata ikan melebihi piranti yang kita gunakan line out bukanlah sebuah kesalahan.
Berikut ini standart pabrikan jepang untuk ukuran lure dan piranti yang balance :
- Ultra Light (UL) : lure weight 0.5 - 7 gr rod power action 2-6 lb
- Light (L) : lure weight 3 - 12 gr rod power action 4-8 lb
- Medium Light (ML) : lure weight 5 - 16 gr rod power action 6- 10 lb
- Medium (M) : lure weight 7 - 20 gr rod power action 6 - 14 lb
- Medium Heavy (MH) : 10 - 25 gr rod power action 8- 20 lb
Senar mlintir merupakan kejadian yang sangat menyebalkan yang sering kita alami ketika mancing, baik dasaran, casting maupun teknik lainya. Hal ini bisa disebabkan bermacam macam faktor seperti penggunaan reel spinning, pemakaian leader yang terlalu panjang, atau lure yang actionnya berputar seperti spoon.
Ketika terjadi plintiran terutama pada senar jenis PE akan merusak jalinan serat yarn yang disatukan dengan cara dikepang, sehingga panjang pendek serat yarn PE yang tidak rata mengakibatkan kekuatan senar mengalami drop bahkan hingga mencapai 50 persen.
Salah satu cara meminimalisir terjadinya plintiran yaitu menambahkan swivel yang menghubungkan senar dengan lure, sehingga saat terjadi plintiran yang ditimbulkan oleh lure seperti spoon, swivel akan bekerja menetralisir sehingga plintirannya tidak 100 persen diterima langsung oleh PE. Sayangnya tidak semua swivel mampu bekerja optimal berikut ini contoh dua jenis swivel dan cara kerjanya :
1 Swivel biasa (tanpa bearing)
Swivel biasa
Swivel dengan bentuk seperti diatas akan bekerja kurang maksimal ketika menerima beban, karena banyak terjadi gesekan pada rumah swivel baik ujung cincin atas maupun yang bawah, hal ini berbeda ketika swivel diputar dengan tangan.
2 Swivel dengan bearing
Swivel dengan bearing
Swivel pada gambar diatas akan bekerja lebih baik ketika menerima beban karena jarak ujung kawat cincin dengan bibir rumah swivel akan semakin berjauhan sehingga gesekan yang terjadi juga sangat minim. Swivel jenis bearing juga dilengkapi dengan 6 pelor sehingga pergerakan swivel akan semakin bebas.
Selain kinerja swivel dilihat dari bentuknya ukuran swivel yang balance dengan senar dan lure yang digunakan juga berpengaruh besar terhadap kemampuan swivel meminimalisir terjadinya plintiran, misalkan pemakaian swivel yang terlalu kecil atau sebaliknya oleh karena itu pemilihan swivel yang baik dan balance akan menambah kenyamanan ketika anda memancing.
Ikan mas di kolam pemancingan memiliki sifat dan karakter berbeda - beda hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti cuaca, baik saat mendung, hujan, panas dll. Sehingga tingkat toleransi dan pola makannyapun cenderung berubah mengikuti kondisi setempat. Oleh karena itu sangat wajar jika para pemancing kolam ikan mas khususnya, baik harian atau galatama memiliki beberapa resep jitu yang disesuaikan dengan pola makan ikan akibat pengaruh beberapa faktor tersebut. Berikut ini adonan umpan ikan mas yang terbuat dari bahan tepung beras, tepung kanji, tongkol, jagung dll yang bisa bisa anda coba, siapa tahu ditempat sobat mancing umpan dari tepung beras ini bisa menarik perhatian ikan ikan mas untuk melahapnya.
Berikut ini bahan dan cara membuatnya :
Bahan-bahan :
- Tepung beras 70 gr
- Tepung kanji 70 gr
- Daging ikan tongkol 100gr
- Jagung rebus satu buah
- Samin oplos 2 sendok makan
- Air panas secukupnya
Cara membuat :
Aduk rata tepung beras dan tepung kanji sampai kedua bahan benar benar menyatu, daging tongkol dihaluskan kemudian campurkan kedalam adonan, lalu tambahkan jagung rebus yang sudah dihaluskan aduk hingga rata dengan menambahkan air panas sedikit demi sedikit, tambahkan samin oplos cukup 2 sendok sebagai perangsang nafsu makan ikan. Lalu aduk lagi hingga benar benar rata kemudian masukan kedalam plastik dan kukus 10 smp 15 menit umpan siap digunakan selamat mencoba.
Ikan sidat atau dengan nama lain lumbon (sidat kecil), sidat(remaja), pelus( sidat besar), moa, uling dll, banyak ditemukan di daerah rawa atau parit di sungai yang bermuara langsung ke laut. Atau di daerah yang memiliki perairan mangrove yang merupakan habitat ikan sidat sebelum menjadi dewasa dan siap kembali bermigrasi ke laut dalam untuk memijah. Di Indonesia ikan sidat banyak ditemukan di daerah Sumatera Mentawai, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Bantul, Sleman, Jogja, Cilacap, dan beberapa daerah lain. Mancing sidat tergolong unik dari teknik mancing dan alat yang digunakan sehingga banyak komunitas komunitas mancing yang khusus memburu ikan sidat karena sensasinya dan keunikannya.
Ikan sidat remaja hasil mancing
Sidat merupakan kelompok ikan dengan ciri fisik menyerupai Ular. Ordo Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 family, 110 genera, dan 400 spesies. Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar.
2 jenis sidat yang sering dijumpai pemancing antara lain :
1 . sidat kebo (sebutan pemancing Jogja) dengan ciri warna putih ke abu - abuan.
2 . Sidat kembang/ macan (sebutan pemancing Jogja) dengan ciri khas warna kulit berbatik/berpola garis-garis. Perbedaan ikan sidat dengan belut :
Belut memiliki bentuk kepala biasa dengan warna kulit coklat ke hitam - hitaman sedangkan sidat di kepala terdapat sirip yang menyerupai daun telinga, sehingga beberapa orang menganggapnya sebagai telinga. Perbedaan bentuk fisik dari keduanya jelas terdapat perbedaan jika disandingkan.
Ikan sidat mengalami beberapa fase selama pertumbuhan hingga dewasa, yang dalam setiap fasenya diikuti proses migrasi, dimana ikan sidat dewasa memijah dan bertelur di laut berkedalaman 200-1.000 meter, begitu menetas sidat kecil akan mencari muara sungai dan setelah agak dewasa serta mampu berenang melawan arus, sidat kecil akan segera berpindah ke arah hulu sungai. Sedangkan induk sidat akan mati setelah bertelur.
Sidat memiliki kemampuan menentukan jenis kelamin dan mengalami fase perubahan warna sesuai kondisi lingkungan. Sebelum berwarna keperakan di saat dewasa, sidat melalui fase transparan (ketika memasuki perairan tawar) dan berubah menjadi kuning. Dan berdiam di sungai danau atau muara.
Warna sidat kuning yang biasanya terpancing
Cara mancing sidat
Pak Semir 47 th asal Cokrokusuman jetis II Yogyakarta penggila mancing sidat
Mancing ikan sidat hampir tidak jauh berbeda dengan mancing ikan di sungai, telaga, waduk atau muara, mulai dari teknik atau jenis umpan yang digunakan. Hanya saja ada beberapa perbedaan mendasar mulai dari pemilihan spot, waktu memancing dan peralatan yang digunakan.
Ikan sidat lebih suka memilih tempat-tempat yang banyak terdapat lubuk (bagian penggalan sungai yang terdalam) yang pada bagian yang dangkal terdapat lubang yang tidak beraturan, dengan kondisi aliran air tidak mengalir secara normal. lubang lubang tersebut biasanya menjadi rumah sidat yang terkadang ditandai dengan adanya binatang seperti katak, kadal dan sebagainya disekitar lubang.
Pada umumnya mancing ikan sidat banyak dilakukan pada sore hingga menjelang fajar, karena ikan sidat lebih agresif mencari makan pada malam hari. Kecuali jika memancing sidat di sungai bisa dilakukan pada siang hari.
Peralatan mancing ikan sidat - Joran dan reel
Peralatan yang digunakan sangat sederhana hampir sama dengan peralatan mancing di sungai pada umumnya, hanya perbedaanya joran yang digunakan untuk memancing ikan sidat lebih kaku berbahan fiber, dengan panjang 1.4 m hingga 1.6 m, jarang sekali menggunakan joran berbahan carbon. Biasanya para pemancing sidat di daerah Jogja menggunakan joran fiber hasil handmade yang pada gagang joran terbuat dari kayu pilihan dengan berbagai macam ukiran.
Untuk gulungan senar biasanya menggunakan potongan pipa atau dari kayu (bentrong), pemancing sidat di daerah Jogja jarang menggunakan reel bukan karena tidak mampu membeli tapi disitulah unik dan seninya mancing ikan sidat, pemancing sidat kebanyakan lebih nyaman dan terbiasa menggunakan gulungan senar dari pipa atau kayu hingga sekarang.
Joran dan reel handmade untuk mancing sidat
Piranti handmade reel dari pipa dan rangkaian mancing sidat
- Senar
Senar yang biasa dipakai memancing sidat ukuran 30 mm sampai 60 mm bisa menggunakan ukuran lebih besar lagi jika target sidat berukuran besar seperti pelus.
- Hook/kail
Hook atau mata kail biasanya ukuran no 5 sampai no 10 tergantung selera pemancing atau disesuaikan dengan targetnya.
- Umpan
Umpan yang digunakan biasanya cacing untel (cacing besar warna hitam), kepiting, katak kecil (percil), ulat / larva pohon kelapa (uret), daging atau usus ayam yang sudah tidak segar. Ada juga pernah menggunakan umpan burung pipit/emprit untuk mancing sidat besar (pelus), dan terbukti efektif.
- Rangkaian mancing sidat
Rangkaian mancing sidat tidak berbeda dengan rangkaian yang digunakan untuk rock fishing atau mancing jeblug. Dengan menggunakan timah bolong yang cukup terdiri 1 kumis panjang 15 - 40 cm dengan satu kail contoh pada gambar dibawah ini. Jika sidat yang menjadi target berukuran besar sebaiknya menggunakan neklin.
Gambar rangkaian mancing sidat
Ketika memancing sidat pada malam hari, sebaiknya jangan menyalakan lampu / baterai saat berada dispot, hal ini menjadi pantangan tersendiri, bahkan menyalakan rokok saja harus sembunyi - sembunyi, karena percikan korek akan sangat terang hingga menerangi air disekitar lokasi, hal ini dikarenakan ikan sidat sangat sensitif dengan cahaya bahkan akan kabur atau tidak mau keluar mencari makan sama sekali jika terdapat cahaya yang mengenai air dilokasi spot tersebut. Baterai senter hanya digunakan menerangi jalan ketika menuju spot.
Untuk mengidentifikasi adanya sambaran, para pemancing sidat biasanya menggunakan klinthingan (bel) kecil, yang dikaitkan pada ujung joran, sehingga ketika sidat menyambar umpan klintingan ini berperan sebagai sinyal pada kondisi gelap, atau bisa juga menggunakan starlite (fospor) namun jika pemancing sidat menggunakan 2 hingga 5 set joran pemakaian starlit kurang efektif digunakan, karena klintingan akan jauh lebih mudah untuk mengetahui joran yang mana yang mendapat sambaran.
Mancing ikan sidat di sungai, bisa dilakukan pada siang hari, dimana kita bisa mencari lubang lubang sebagai tempat persembunyian sidat dan menempatkan umpan tepat didepan lubang tersebut menggunakan joran. Tetapi jika pada kondisi air sangat keruh sebaiknya mencari lokasi dilubuk sungai karena pada kondisi seperti ini ikan sidat akan keluar dari persembunyiannya.
Perangkat keselamatan ketika memancing sidat pada malam hari.
- lampu penerangan
Lampu berguna untuk menerangi jalan ketika menuju spot pada malam hari, jika akan memasang umpan atau membuat rangkaian yang membutuhkan lampu, sebaiknya mencari tempat yang agak jauh dari lokasi mancing.
- Sepatu Boot
Sepatu boot akan sangat melindungi kita dari gangguan binatang binatang berbisa dan benda - benda tajam ketika berada disemak semak dan tempat lain yang jarang dikunjungi orang.
- Obat obatan
Jangan lupa membawa obat anti nyamuk betadin dll sebagai pertolongan pertama jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Dan selalu utamakan keselamatan.
Untuk saat ini memancing sidat memang sedikit sulit tidak seperti dulu, seperti di daerah Jogja keberadaan ikan sidat sendiri sudah semakin langka, karena semakin banyaknya pemancing pemancing sidat yang hampir tiap saat berburu ikan ini. Tapi ikan sidat saat ini sudah mulai dibudidayakan, baik melalui penangkaran hingga pembiakan benih, setelah dilakukan penelitian dari dinas perikanan dan instansi lainnya karena nilai Gizi dan nilai jualnya yang cukup tinggi.
Ultralight Fishing tentu kita sudah sering mendengar kata “Ultralight Fishing” atau sering disebut dengan UL, namun banyak pemancing belum memahami teknik mancing dengan menggunakan piranti Ultralight ini. Istilah Ultralight yang artinya menggunakan piranti kecil atau piranti kelas ringan. Beberapa tahun terakhir ini Ultralight Fishing banyak digandrungi oleh angler – angler di Indonesia.
Pada umumnya piranti Ultralight Fishing digunakan untuk target ikan ikan kecil atau membuat pemancing lebih aktif dengan line yang lebih ringan dan umpan yang lebih kecil. Piranti Ultralight Fishing ini lebih umum digunakan dengan menggunakan teknik Casting. Dengan ukuran piranti yang kecil dan ringan, tentu para angler akan merasakan sensasi fighting yang luar biasa ketika bertarung dengan ikan yang melebihi kapasitas dari piranti ini. Ultralight Fishing ini menggunakan spinning reel atau sering kali disebut UL-Spin dan beberapa angler juga menggunakan piranti baitcasting reel atau yang lebih dikenal dengan Baitcasting Finesse Series (BFS).
Salah satu trend setter ultralight fishing di Malaysia, Kanicen Nix Nachathavan menyebutkan "Ultralight is not for showing off but its for those who are looking for extreme experience for maximum satisfaction". Maksudnya, “Ultralight bukan untuk pamer, tetapi bagi mereka yang mencari pengalaman ekstrim untuk kepuasan maksimal”. Ultralight tidak memiliki batas minimum, hanya saja batas maksimal mencapai 6lb.
Spesifiksai Ideal untuk piranti dengan teknik Ultralight ini meliputi:
-Rod : Rod dengan kapasitas maksimal 6 Lb -Reel : Kelas 500 - 1000 untuk Ultralight Spinning set (UL-Spin) dan kelas 50 -100 untuk Baitcasting Finesse Fishing (BFS). -Leader: Belum ada pakam dalam pemakaian leader untuk kelas ultralight. -Line : Maksimal 6 Lb Mono atau Braided (PE). -Lure : Maksimal 7 gram untuk UL-Spin maupun BFS.
“Menggunakan piranti Ultralight dengan ukuran yang tidak seimbang demi kenyamanan ???? Banyak pemancing yang masih bingung untuk menentukan ukuran batas maksimum lbs untuk Ultra Light sehingga sulit menemukan ukuran tackle yang balance. Sehinga terkadang menggunakan tackle dengan lbs yang tidak sesuai dengan kategori yang menjadi standart dari beberapa pabrikan alat pancing hanya karena mengejar kenyamanan karena tidak terlalu kawatir line break (putus). Berikut pembahasan ukuran ideal penggunaan Ultra light dari beberapa sumber :
Kimbun memancing dengan teknik ultra light
1.Rod
Masih banyak pemancing yang tidak memahami perbedaan antara Power dan Action bahkan ada yang menganggap sama “Action rod ini adalah Ultralight” padahal tidak ada istilah untuk “Action Ultralight”. Dimana Action hanya merujuk pada Extra Fast, Fast, Moderate, dan Slow. Ada pula kombinasi tersebut seperti Moderate fast, Slow Moderate, dan lain lain. Selain itu juga banyak manufacturer atau rod suplier yang hanya mementingkan penjualan, seperti sesuka hati meletakkan “Action” pada rod yang mereka jual. Tidak semua manufacturer menggunakan material yang sama, ideologi yang sama, dan teknologi yang sama. Baca tip memilih joran dengan lifting power bagus.
ROD POWER ACTION:
1)Ultralight (UL) – Tidak melebihi 6 lbs. – Contoh: 1-3,1-4,1-5,1-6,2-4,2-5,2-6, 3-6,4-6 2) Light (L) – Tidak melebihi 8 lbs. – Contoh: 2-8,3-8,4-8,,6-8,1-7,1-8 dan sebagainya 3)Medium (M) – Tidak melebihi 14 lbs. – Contoh: 6-14,8-14,8-14,10-14 dan sebagainya 4)Medium-Heavy (MH) – Tidak melebihi 20 lbs. – Contoh: 8-20,10-20,15-20 dan sebagainya 5) Heavy (H) – Tidak melebihi 30lbs. – Contoh: 10-30,15-30,18-30,20-30 dan sebagainya 6)Extra-Heavy (XH) 25-50lbs – Tidak melebihi 50lbs. – Contoh: 25-50,30-50,20-50 dan sebagainya 7)Ultra-Heavy (UH) above 50lbs – Melebihi 50lbs dan sebagainya
Sedangkan standart pabrikan dari beberapa produsen alat pancing jepang sebagai berikut :
- Ultra Light (UL) : lure weight 0.5 - 7 gr rod power action 2-6 lb
- Light (L) : lure weight 3 - 12 gr rod power action 4-8 lb
- Medium Light (ML) : lure weight 5 - 16 gr rod power action 6- 10 lb
- Medium (M) : lure weight 7 - 20 gr rod power action 6 - 14 lb
- Medium Heavy (MH) : 10 - 25 gr rod power action 8- 20 lb
- Heavy (H) : 15 gr - rod power action 16 lb -
Rod memiliki wight yang berfungsi sebagai patokan. Maksudnya, dimana weight rod memiliki ketentuan dalam memilih piranti yang balance atau imbang. “Apa tujuan rekomendasi line di setiap rod jika kita tidak mengikutinya?”
2.Reel
a. Reel spinning
Reel yang digunakan untuk spining cast idealnya menggunakan reel dengan kelas 500 – 1000. Dimana power drag nya mencapai 3 kg. Hal ini sesuai dengan idealnya cara setting drag yang tidak melebihi 25 % hingga max 30 % dari kekuatan line. Karena dimana terjadi hentakan kuat, drag akan naik hingga 2 kali lipat dari drag yang sudah kita seeting.
Misalkan kita menggunakan line 6lb maka seeting drag yang kita gunakan maksimal yaitu : 6 lb X 30% = 1.8 lb 1.8 lb : 2.2 = 0.8 kg
Jadi settingan drag pada penggunaan Ultra light 6 lb idealnya 0.8 kg.
Keuntungan melakukan setting drag dengan benar saat mancing
Setting drag akan berperan sebagai sikring (dalam kelistrikan). Dimana seeting drag yang kita setting dengan benar akan mengurangi resiko rod patah atau line putus (bukan karena gesekan atau gigitan ikan). Saat ikan yang menyambar lure melebihi kemampuan rod dan line maka line akan keluar dari spool reel. Jikapun ternyata ikan yang menyambar lure melebihi kapasitas tackle yang kita gunakan line out bukanlah kesalahan, akan tetapi merupakan kekalahan yang terhormat.
Selain itu dengan setting drag kita akan mampu memaksimalkan kemampuan tackle yang kita gunakan saat mancing tanpa ada perasaan takut patah atau line putus saat fight dengan ikan. Dengan seeting drag yang benar kita akan mendapatkan balance tackle yang sesuai karena segala sesuatunya harus Balance dan Matching untuk meminimalkan resiko dalam penggunaan.
Lataru fight dengan RTC menggunakan line 4 lb dengan seeting drag 0.5 kg
Bagaimana cara kita mendapatkan ukuran ideal pada poundage rod atau line maksimum yang tidak melebihi 6 lb untuk Ultra Light ?
Banyak sekali produk produk alat pancing yang menyertakan ukuran poudage rod dan kekuatan maksimum pada line tidak sesuai dengan ukuran sebenarnya misalkan rod dengan keterangan 2-6 lb ternyata kekuatan sebenarnya diatas atau dibawah keterangan yang tertera atau breaking strenght sebenernya pada line yang kita gunakan, misalkan 6 lb pada keterangan line ternyata breaking strengthnya mencapai 10 lb hal ini tentunya akan sangat merugikan pemancing untuk mendapatkan balance tackle yang sesuai. Karena jika ternyata poundage joran melebihi tulisan yang tertera maka daya redam yang dimiliki joran juga tidak akan maksimal, sehingga line akan menjadi korban karena efek dari daya kejut akibat tarikan ikan. Begitu juga jika line yang digunakan ternyata melebihi 6 lb maka saat kita melakukan kesalahan dalam melakukan setting drag, maka rod kemungkinan patah akan cukup tinggi.
Begitu juga jika rod dan line yang kita gunakan ternyata melebihi batas maksimum 6 lB dari keterangan yang tertera untuk Ultra Light, tanpa setting drag yang benar maka sensasi dari UL sendiri dengan batas maksimum tidak melebihi 6 lb akan susah didapatkan karena bisa jadi tackle yang kita gunakan melebihi 6 lb.
Solusinya dengan setting drag yang sesuai anda akan memperoleh standart balance yang benar dan secara otomatis akan bisa mengetahui produk produk alat pancing yang berkualitas. Contoh jika anda menggunakan rod 6 lb jika kita setting pada angka 0.8 kg (dengan menggunakan timbang) rod tidak mampu meredam dengan maksimal saat terjadi hentakan artinya poundage rod sebenarnya kurang sesuai dengan ukuran yang tertera, begitu juga dengan line, ketika kita set pada angka 0.8 kg ternyata putus maka breaking strength sebenarnya tidak sesuai dengan keterangan yang tertera.
b. Baitcasting Finesse Fissing (BFS)
Baitcasting Finesse Fishing (BFS) merupakan piranti bait casting untuk Ultra Light dengan menggunakan ukuran reel kelas 50 -100. Spool pada reel BFS UL harus mutlak Ringan. Dari beberapa review menyatakan bahwa semakin ringan spool akan semakin mudah melakukan cast dengan lure ringan. Dipadukan dengan diameter spool yang lebih besar (shallow spool) yang berfungsi untuk mengimbangi laju lure saat dilempar, hal itu sangat membantu mengurangi resiko backlash pada line. Maximal drag untuk Set BFS UL tidak boleh lebih dari 3 kg, kenapa? Karena setting drag pada BFS UL kecil, dikarenakan bearing pada BFS lebih lemah dibandingkan dengan BC standart. Bearing pada BFS didesain khusus rendah gesekan, sehingga ball pada bearing dibuat lebih kecil dalam jumlah banyak, atau lebih besar dalam jumlah sedikit. Hal ini lah yang membuat Bait Casting UL lebih lemah dibanding Bait Casting pada umumnya. Pada umumnya reel BC UL memiliki spesifikasi Fresh Water (FW) dan adapun beberapa yang memiliki spesifikasi Salt Water (SW) namun harga tegolong jauh lebih mahal. Untuk membeli reel BC UL di Indonesia anda harus menyiapkan budget minimal 3jutaan.
3.Line
“Apa tujuan rekomendasi line disetiap rod jika kita tidak mengikutinya?”
Power line rating adalah perkiraan berat dalam satuan pon (poundage) atau sekarang disebut wight, biasanya tertera pada suatu rod. Line Mono ataupun Braided yang lebih dikenal dengan PE ini memiliki karakteristik dimana Line diciptakan untuk memenuhi poundage Rod. Dimana ketentuan poundage rod merupakan acuan untuk menyeimbangkan piranti anda. Menurut Kanicen Nix “Jika rod yang digunakan memiliki poundage 1 – 6 Lb maka line yang digunakan juga harus berlandaskan poundage yang sama yaitu 1 - 6 Lb, untuk mengoptimalkan kinerja rod dan juga reel, dengan ketentuan drag reel dibawah 3kg. Sehingga segala sesuatunya balance dan matching, sehingga dapat mengurangi tingkat kerusakan akibat tekanan yang tidak tentu, begitu juga dengan drag pada reel, ketika tekanan tidak sesuai dengan poundage rod, maka dapat mengakibatkan rod patah”. Mengingat susahnya menemukan Line yang berukuran kecil di Indonesia, sering kali kita menggunakan line yang tidak sesuai dengan kapasitas rod. Apabila beban yang diterima tidak sesuai dengan karakteristik rod maka sering kali kita jumpai kerusakan pada rod hingga rod patah, karena tidak seimbangnya piranti yang digunakan. Oleh karena itu melakukan setting drag sebelum mancing akan menjadi solusi untuk mendapatkan balance tackle, dan alangkah baiknya sebelum terjun ke ultralight fishing, anda memahami “Apa itu Line Classification atau Rod Classification?” yaitu Klasifikasi tali utama atau Klasifikasi joran yang lebih dikenal sebagai POWER LINE RATING. Dimana line memiliki daya tekanan sesuai dengan batas tekanan pada joran.
4.Leader/ shock leader
Pada umumnya shock leader yang digunakan untuk Ultralight Fishing memiliki kapasitas 1.5 hingga 2x dari line yang kita gunakan. Shock Leader ini berfungsi sebagai peredam kejut pada saat terjadi hentakan, selain itu juga sebagai penyeimbang line yang kita gunakan. Perbedaan leader dan shock leader sendiri bisa dilihat dari fungsinya, untuk jenis leader fluro carbon yang sangat kecil daya elongasinya memiliki keunggulan lebih tahan gesek sedangkan shock leader lebih berfungsi sebagai peredam daya kejut karena memiliki daya elongasi hingga 30%. Apalagi untuk pemakaian line dengan lb sangat kecil sangat dibutuhkan shock leader dengan kemampuan meredam daya kejut yang cukup baik, sedangkan jika kita menggunakan shock leader dari bahan Nylon kelemahannya sering putus jika disimpul ke PE karena PE ukuran kecil akan sangat tajam hingga mampu memotong nylon saat disimpul. Sayangnya shock leader dari bahan fluro carbon yang memiliki daya elongasi hingga 30% sangat mahal harganya seperti fluro carbon sea guar tapi salah satu pabrikan lokal kita akan meproduksi shock leader dari fluro carbon dengan harga sangat terjangkau, kita tunggu saja.
Pemakaian shock Leader bisa disesuaikan dengan tujuan dan target ikan. Penggunaan leader yang ideal berkisar antara 8 - 12 Lb. Selain itu kita juga harus memperhatikan ikatan antara leader dengan line. Pastikan ikatan rapi agar tidak melukai ring pada rod. Berkurangnya kekuatan (drop) dari line dikarenakan ikatan atau knot yang digunakan, adapun ikatan yang dapat melukai leader kita, sehingga akan memudahkan putusnya leader. Baca simpul kuat untuk fluro carbon dan hollow braided
5.Lure
Lure jenis sinking
Umpan tiruan atau yang sering kita kenal dengan Lure ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Hal ini bisa disesuaikan dengan ikan yang menjadi target, kondisi alam, serta tempat atau lokasi sebagai tujuan kita mancing. Berat lure juga bisa menjadi acuan saat kita memilih ukuran tackle yang kita gunakan berdasarkan kategorinya misalkan :
Ukuran lure 4 gr, kita bisa memilih tackle dengan kategori Ultra Light maupun light dimana ukuran lure 4 gr masih ideal digunakan untuk rod dengan poundage 2 -6 lb (UL) maupun 4 - 8 lb (L) hal ini harus disesuaikan dengan target ikan dilokasi kita mancing, jika ikan ikan dilokasi kita mancing rata - rata memiliki size besar dengan power diatas 8 lb maka memilih piranti terlalu kecil juga akan menjadi masalah. Berikut ini beberapa type lure :
1.Floating
Floating atau lebih sering dikenal dengan Surface lures atau Top water lures merupakan jenis umpan tiruan yang digunakan untuk ikan target dengan kebiasaan ikan berada di permukaan air.
2.Suspending
Suspending atau sering dikenal dengan ½ tenggelam dan ½ mengapung merupakan jenis umpan tiruan yang berada dipertengahan antara permukaan dan dasar air. Biasanya umpan ini dilengkapi dengan pemberat dan material setengah mengapung sehingga lure seimbang dan tidak mengapung ataupun tenggelam ataun sering disebut melayang – layang di tengah permukaan air.
3.Sinking
Sinking lure biasanya dibuat dari bahan material berat sejenis logam dan sebagainya. Sinking lure dipergunakan untuk ikan2 target dengan habitat di dasar perairan.
Apapun type lure atau jenis lure yang akan kita gunakan dalam memancing dengan teknik Ultralight, tentunya lure memiliki ketentuan dalam berat sebagai berikut:
Lure yang digunakan untuk UL-Spin memiliki berat maksimal 7 gram, sama dengan berat lure maksimal yang digunakan untuk Baitcasting Finesse Fishing (BFS). Dan tidak ada ketentuan untuk berat minimum. Namun semakin kecil lure yang akan kita gunakan tentunya akan berpengaruh terhadap lemparan atau titik target. Perbedaan untuk berat lure tentunya sangat berpengaruh terhadap pengguna khususnya Baitcasting Finesse Fishing (BFS) dalam teknik Ultralight.
Event Indonesia Fishing tackle exibition yang digelar di Mall Gandaria city beberapa waktu lalu, sukses menggali ide kreatif anak bangsa untuk menunjukan kreatifitas dan menghasilkan karya karya yang luar biasa, baik dalam hal modifikasi peralatan mancing atau membuat peralatan sederhana dari barang barang yang sudah tak terpakai atau ide dalam bentuk yang berbeda.
Steven chow juara 1 kontes modif keren yang hasil karyanya dilelang dengan harga fantastis di IFTE 2016
Salah satu ide kreatif membuat pengaman knob reel BC
Seperti yang disampaikan oleh bapak Rivai Susanto sebagai ketua panitia IFTE 2016, event tahunan kali ini sebagai awal dimana pameran Alat pancing tidak hanya ajang bersaing bagi produsen produsen alat pancing besar baik luar maupun dalam negeri tapi juga memberikan kesempatan bagi usaha kecil (UKM) untuk bisa ambil bagian dalam persaingan pasar dalam negeri, dievent event seperti inilah mereka berkesempatan memamerkan produk hand made atau home industri dengan kualitas dan harga yang tentunya bisa menjadi pilihan bagi konsumen. Memang belum banyak yang tertarik untuk mengikuti event tahunan kali ini tapi setidaknya dari antusiasme pengunjung pameran IFTE 2016 diharapkan akan semakin banyak UKM yang akan ikut serta di IFTE tahun depan.
Bagi pemenang kontes modif keren atau ide kreatif panitia siap membantu jika akan dikembangkan dalam segi bisnis melalui bantuan modal atau bantuan yang lain. Semoga semakin banyak ide original yang mampu digali oleh anak anak bangsa dimasa mendatang.
IFTE satu sumber inspirasi untuk terus berkarya
Acara IFTE yang digelar selama 4 hari di Mall Gandaria City berhasil meyakinkan beberapa produsen alat pancing dari luar negeri seperti Daiwa, Shimano, Mustad dan beberapa produsen lain untuk bisa ikut ambil bagian dievent berikutnya, karena Indonesia benar benar merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini akan menjadi persaingan bagi pelaku usaha dan akan memberi feedback yang positif bagi dunia mancing Indonesia pada umumnya. Karena produsen produsen luar akan bersaing dalam memberikan pelayan dan produk produk yang terbaik dengan harga yang terjangkau bagi pemancing Indonesia.
Frogie dari bahan bambu salah satu produk UKM
Selain pameran produk alat pancing diacara IFTE juga menjadi ajang berbagi Informasi baik mengenai spot spot mancing di Nusantara atau berbagi pengetahuan mengenai teknik mancing dan pelestarian lingkungan. Yang nantinya akan sangat berguna untuk kemajuan dunia mancing di Indonesia.
Kapal mancing KM Saputra Jaya yang sebelumnya bernama KM Cahaya tahun 2012 telah mengalami renovasi untuk kenyamanan pemancing mulai dari bodi kapal hingga perlengkapan memasak dan toilet. Yang pastinya akan memanjakan anda untuk menikmati perjalan mancing disekitar pulau Tunda hingga trip popping dipengeboran lepas pantai pulau Tunda. Selain melayani trip mancing KM Saputra Jaya juga melayani snorkling untuk menikmati wisata bawah laut pulau Tunda Serang Banten.
Berikut spesifikasi KM Saputra Jaya :
- Panjang 12 meter, lebar 3.5 meter
- Mesin Mitsubishi PS 120
- Genset dan beberapa lampu tembak
- Toilet
- Ruang Istirahat
- Gps dan Fish Finder Garmin
- Coolboox
- Life jacket 10 person
- Kompor dan peralatan memasak
Harga paket trip 1 hari 1 malam.
- Spot disekitar pulau Tunda 3 juta, termasuk umpan cumi 10 kg, rebon, dan es balok.
- Spot pengeboran minyak P tunda 4 juta termasuk umpan cumi, rebon dan es balok.
- Spot pulau Mundu 3.5 juta, termasuk umpan cumi, rebon dan es balok.
Kapal mancing KM Saputra Jaya sandar di pelabuhan Karang Antu Banten dekat pelelangan ikan Karang Antu Banten.
Berikut beberpa report mancing KM Saputra Jaya :
Bagi sobat mancing yang ingin menikmati trip mancing dipulau Tunda dan sekitarnya silahkan hubungi KM Saputra Jaya telp : 085781600024/ pin BBM : D2807145 Abel Herdiansyah